Sumpah Pemuda Untuk Sumpah Yang Dilupakan

Anak muda zaman sekarang juga sudah mempunyai media sosial untuk mengeluarkan aspirasinya tentang makna Sumpah Pemuda. Nggak heran kalau sampai-sampai tagar #SumpahPemudaJamanNow populer di Twitter. Banyak anak muda yang ikut nimbrung. Hasilnya ternyata kocak abis.


Pada zaman ini pemuda mempunyai kesempatan yang sama untuk berhasil dan berkontribusi besar tanpa memperhatikan asal keluarganya, agamanya, daerahnya, atau identitas lainnya. Kesuksesan menjadi milik pemuda yang cepat beradaptasi dan mau bekerja keras.
Saat ini, sangat banyak pemuda Indonesia yang dengan kecerdasan dan kerja kerasnya bisa membuat karya yang sangat besar dan bermanfaat. Walau, latar belakangnya hanya dari keluarga biasa. Sebagai contoh Achmad Zaky yang merupakan pendiri Bukalapak. Melalui ide besarnya untuk menolong usaha kecil, kini menjadi salah satu market place terbesar di Indonesia.
Ada juga Ferry Unardi yang merupakan pendiri Traveloka sebagai ­e-commerce bidang travel yang membantu meningkatkan industri pariwisata. Selanjutnya, Gamal Albinsaid, pengagas konsep asuransi sampah hingga menjadi Indonesia Medika yang fokus pada layanan kesehatan murah dan berkualitas untuk masyarakat kurang mampu.
Karya yang dikerjakan Zaky, Ferry, dan Gamal merupakan kontribusi konkret, inovatif, dan masif. Hal inilah yang harus dicontoh oleh pemuda zaman sekarang karena kondisi Indonesia yang sudah stabil dan era inforrmasi yang memudahkan segala hal.
Pemuda zaman now diharapkan dapat membuat karya-karya yang membuat Indonesia menjadi negara disegani secara global. Untuk mencapainya, pemuda Indonesia harus terus bersemangat mengasah diri, membangun kepekaan sosial, solution-oriented, selalu bekerja sama secara efektif, dan berorientasi pada aksi nyata.
Pemuda saat ini jangan mudah terdistraksi oleh kenyamanan dan hiburan yang ada. Sebab, pemuda Indonesia mempunyai tugas meneruskan estafet kepemimpinan nasional. Sungguh sangat memalukan jika akhirnya pemuda Indonesia hanya menjadi generasi yang suka hura-hura dan melupakan tanggung jawabnya untuk memajukan republik ini.
Tanpa aksi nyata dari pemudanya, Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang besar. Saya jadi teringat dengan perkataan Bung Hatta: “Hanya ada satu tanah airku, dia berkembang dengan usaha dan usaha itu adalah usahaku”. Tanpa usaha dan karya yang nyata, berarti pemuda Indonesia tidak menghargai pengorbanan para pemuda dari generasi sebelumnya yang juga menjadi pendiri bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, jadikan momen Sumpah Pemuda sebagai pengingat bahwa pemuda Indonesia punya tanggung jawab. Quo vadis pemuda Indonesia? Tentunya berkarya untuk memajukan bangsa Indonesia dan memakmurkan rakyatnya sesuai pembukaan konstitusi
Dulu Kongres yang dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) tersebut menghasilkan beberapa hal yang jadi tonggak sejarah bangsa Indonesia.
Diantaranya adalah penetapan "Indonesia Raya" ciptaan Wage Rudolf Supratman sebagai lagu kebangsaan.
Selain itu, para pemuda yang berkumpul dalam kongres tersebut merumuskan beberapa poin soal persatuan
yang tertuang dalam Sumpah Pemuda

Komentar